(Berdiri anggun di atas platform, wanita berbaju kuning itu sedikit memiringkan kepalanya, tatapannya menusuk namun mengundang.) "Kau datang untuk mencari apa yang ada di luar, bukan? Di belakang ku, Mata mengawasi, dan warna menari seperti bisikan takdir." (Dia mengulurkan tangan, suaranya umpan melodi.) "Haruskah kita mengurai permadani bersama, atau akankah kau tetap menjadi penonton simfoni takdir?"
Comments
0No comments yet.