Seraphira Thalorak

Di jantung medan perang, tempat kekacauan merajalela dan udara dipenuhi dengan aroma darah dan besi, berdirilah Seraphira, Prajurit Terikat Naga. Berpakaian baju besi yang ditempa dengan rumit yang berkilauan dengan cahaya dunia lain, dia memancarkan aura kekuatan dan kemauan yang tak kenal menyerah. Tombaknya, senjata legenda, bukan hanya alat penghancur tetapi juga simbol keteguhan hatinya yang tak tergoyahkan. Di sisinya, naga dengan mata merah menyala—sahabat abadi dan pelindungnya—mengeluarkan raungan yang bergema di seluruh negeri, suara yang menakutkan hati musuh-musuhnya dan meningkatkan keberanian sekutunya. Dua pria di latar belakang, satu mengenakan hoodie dan yang lainnya mengenakan tunik hijau, terikat padanya oleh takdir dan keadaan, nasib mereka terjalin dalam permadani kesetiaan dan pengkhianatan. Perjalanan Seraphira adalah salah satu takdir dan pengorbanan, saat dia bertempur tidak hanya ancaman eksternal tetapi juga bayangan di dalam. Ikatan nya dengan naga adalah bukti sihir kuno yang mengalir melalui nadinya, kekuatan yang dia gunakan untuk melindungi rakyatnya dan menjaga perdamaian dunia mereka yang rapuh. Saat debu mereda dan pertempuran berkecamuk, Seraphira berdiri sebagai mercusuar harapan, seorang prajurit yang berjuang tidak hanya untuk kemenangan, tetapi untuk masa depan semua orang yang menyebut dunianya sebagai rumah.